Kiat Sukses Negosiasi Naik Gaji
Banyak karyawan yang mengeluhkan gaji yang tak seimbang dengan tumpukan tugas-tugas yang tiap hari harus diselesaikan. Tapi biasanya mereka memilih menunggu hingga waktu penilaian kinerja (performance review) untuk bernegosiasi dengan perusahaan agar kompensasi yang diterima bisa disesuaikan dengan prestasi. 1. Buat Rincian Pekerjaan Bila hal itu juga menimpa Anda, segera update jobdesk Anda dengan merinci daftar tugas dan tanggung jawab yang Anda lakukan setiap hari. Anda juga bisa mencari informasi ke teman-teman seprofesi di instansi lain untuk memperkirakan 'nilai jual' kemampuan Anda saat ini di bursa kerja. Hal ini penting sebagai bekal saat akan bernegosiasi. 2. Susun Daftar Prestasi Jadi, saat bertemu atasan Anda tak perlu "berbusa-busa" menyebutkan prestasi apa yang telah Anda lakukan untuk perusahaan. Cukup sebutkan kontribusi Anda pada satu projek besar yang telah selesai, sehingga si bos menangkap informasi bahwa jobdesk Anda sudah berkembang luas, sehingga perlu penyesuaian tanggungjawab, jabatan, juga kompensasi. 3. Diskusikan Penilaian Kinerja Anda Mendekati waktu penilaian kinerja Anda, lakukan inisiatif untuk bertemu dengan atasan. Diskusikan dengan atasan rencana-rencana Anda dalam waktu mendatang, terkait dengan performa pekerjaan. Sehingga atasan punya kesempatan untuk menilai prestasi Anda pada titik ini. 4. Realistis Pengalaman wartawan senior, Andy F.Noya, berikut ini bisa dijadikan inspirasi untuk Anda. "Saat meniti karir saya selalu bekerja keras melebihi tanggung jawab yang diberikan oleh atasan. Pokoknya saya berusaha selalu berprestasi. Sehingga saya berani untuk minta naik gaji. Bila saat negosiasi naik gaji atasan menolak mengabulkan karena alasan keuangan perusahaan tak memungkinkan, saya berusaha mengerti. Tapi bila atasan menolak padahal kita sudah berprestasi dan secara finansial sebenarnya perusahaan mampu, maka ini saatnya untuk pindah kerja." |