#animasi_gambar { position:fixed;_position:absolute;top:0px; left:0px; clip:inherit; _top:expressionundefineddocument.documentElement.scrollTop+ document.documentElement.clientHeight-this.clientHeight); _left:expressionundefineddocument.documentElement.scrollLeft+ document.documentElement.clientWidth - offsetWidth); }


MODAL DASAR MEMASUKI DUNIA KERJA


Sebelum anda bekerja, agar nanti langgeng dan barokah serta tumbuh berkembang bersama perusahaan dan team kerja anda maka berikut ini beberapa tips dari saya:

Yang pertama tentu saja karakter atau budi pekerti yang luhur atau integritas moral yang kokoh. Ini merupakan suatu eleman yang luar biasa penting dan memungkinkan kita dapat bekerjasama dengan orang lain, dengan cara yang penuh etika, saling mendukung saling mengingatkan selalu untuk kebaikan bersama, tidak cukup hanya diketahui tetapi harus melekat menjadi sikap dalam bertindak.

Yang kedua, dalam dunia kerja anda perlu memiliki sikap atau mindset yang positif. Dengan ini anda dapat selalu berenergi untuk memandang diri anda dan lingkungan kerja anda juga secara positif. Akan berbeda sangat jika sikap pesismis serta membesar-besarkan masalah, fokus pada problem, atau budaya keluh kesa menempel dan menjadi sikap anda, maka nanti di dunia kerja anda akan jauh dari suskes. Kegigihan merupakan hal yang sangat penting untuk anda dapat meraih setiap kesuksesan.

Yang ketiga adalah suatu semangat untuk tumbuh dan berkembang, semangat untuk selalu belajar dan meningkatkan kemampuan untuk kemajuan. Ketika dalam dunia kerja anda tidak tumbuh maka yang akan terasa adalah kebosanan, serta keluh kesah yang berkempanjangan, Jangan sampai perusahaan hanya kasian dengan anda saja sehingga mereka masih menahan anda. Jika anda memasuki dunia kerja dengan bermodalkan pasrah saja, itu memalukan, hehe.. Masuk diakal bukan?

Yang keempat, kelima dan sebagainya mungkin bisa anda tambahkan?

KEDEWASAAN REMAJA DALAM BERPOLA PIKIR YANG MATANG DALAM MENGOLAH ILMU PENDIDIKAN DI SEKOLAH, DIMASYARAKAT ATAUPUN DIRUMAH

Dalam beberapa masalah sering kita jumpai mengenai permasalahan yang menyangkut soal pendidikan di negara kita ini yaitu khususnya di negara Indonesia. Masalah itu adalah menyangkut soal mutu pendidikan kita yang rendah. Menurut pakar pendidikan kita yaitu Sarif Abdulrahman bahwa pendidikan sekarang ini memang sudah dilandasi atas dasar pendidikan yang menelaah pada sisi segi estetika dan segi perkembangan pendidikan yang sudah makin maju dinegara-negara tetangga kita. misalnya negara Jepang, Cina, Inggris dan lain sebagainya. mereka umumnya yang tinggal dinegara itu mengganggap bahwa pendidikan adalah hal yang utama karena pada prinsipnya pola pikir manusia harus bisa menyatu dengan perkembangan jaman yang semakin maju. Kita kenal negara Jepang, dilihat dari sisi segi kemampuannya bahwa Jepang merupakan nomer satu dunia yang mampu mengolah pendidikan itu menjadi program yang dapat menciptakan sebuah produk yaitu tentang barang-barang hasil ciptaannya. lemari es, tv, radio mobil motor dan lain sebagainya itu semua merupakan buatan dari Jepang sendiri.

Dari sini yang menjadi pertanyaan kita bahwa kenapa kita tidak bisa seperti negara-negara tetangga kita ini yang bisa berdiri sendiri, yang bisa mandiri dan bisa mengurus negaranya sendirinya tanpa intervensi oleh pihak luar. Oleh karena itu dalam menelaah tentang permasalahan ini ayolah kita melihat dan kita tiru pendidikan disana mulai dari cara mereka bisa sukses itu bagaimana cara mereka bisa berkembang itu bagaimana. Sehingga dengan demikian kita sebagai generasi muda yang bersekolah tidak ketinggalan dalam mengejar perkembangan ini. Depatemen Pendidikan sekarang dalam hal ini harus bisa membuat suatu skema tentang perencanaan pendidikan kita ini. Skema ini khususnya untuk memajukan pendidikan agar pendidikan kita semakin maju dan semakin membuat negara menjadi berkembang. Prioritas dalam pendidikan adalah dapat dilihat dari mutu dan upaya bagaimana pendidikan kita ini bisa di akui oleh negara lain sehingga untuk itu generasi muda sekarang harus dididik dengan keras dalam pendidikan agar mereka bisa mengharumkan negara kita ini yaitu Indonesia tercinta. Dari sekian banyak remaja-remaja kita ini memang kalau kita lihat tingkat dari ketajaman berpikir atau IQ mereka itu berbeda-beda dan beragam pula. ada yang IQnya diatas rata-rata dan ada yang IQ yang dibawah rata-rata.Dari situ kita sebenarnya jangan memandang dari segi IQ seseorang tetapi kita melihat apakah dia berprestasi atau tidak remaja itu disekolahnya.

Dari Hasil pengamatan yang sudah aku planning bahwa mutu pendidikan kita ini maaf memang dinilai oleh negara lain rendah karena menurut mereka generasi muda sekarang umumnya tidak berkonsentrasi terhadap pendidikan contohnya banyak remaja ngedrugs, banyak remaja bolos sekolah banyak remaja tawuran dan lain sebagainya. Fenomena yang saya dapati ini memang benar benar pemerintah kita khususnya yang menangani pendidikan kita mejadi kewalahan. Dimana penanggulangan pemerintah kita ini dalam menanggulangi generasi mudah yang sekarang ini yang menjadi-jadi. Untuk itu kita tiru pemikiran dari Ir Soekarno. Pak Karno dulunya hanya orang biasa yang terlalu banyak difitnah orang ternyata dengan bermodalkan sekolah dan belajar terus sehingga beliau jadi presiden. Beliau sudah banyak menciptakan suasana ini tenang karena itu tirulah beliau.

Kiat Sukses Negosiasi Naik Gaji


Banyak karyawan yang mengeluhkan gaji yang tak seimbang dengan tumpukan tugas-tugas yang tiap hari harus diselesaikan. Tapi biasanya mereka memilih menunggu hingga waktu penilaian kinerja (performance review) untuk bernegosiasi dengan perusahaan agar kompensasi yang diterima bisa disesuaikan dengan prestasi.

Sayangnya, tak semua orang punya kemampuan negosiasi yang baik. Nah, biar si bos mengabulkan permohonan Anda, kami berikan tipsnya.

1. Buat Rincian Pekerjaan
Langkah pertama untuk berhasil negosiasi naik gaji adalah mengumpulkan dan memperbaharui daftar pekerjaan yang Anda emban selama ini. Sayangnya kebanyakan karyawan tidak punya jobdesk yang jelas atau kehilangan file jobdesk yang diberikan oleh bagian HRD saat pertama menempati posisi sekarang.

Bila hal itu juga menimpa Anda, segera update jobdesk Anda dengan merinci daftar tugas dan tanggung jawab yang Anda lakukan setiap hari. Anda juga bisa mencari informasi ke teman-teman seprofesi di instansi lain untuk memperkirakan 'nilai jual' kemampuan Anda saat ini di bursa kerja. Hal ini penting sebagai bekal saat akan bernegosiasi.

2. Susun Daftar Prestasi
Setelah mempunyai rincian jobdesk, sekarang waktunya membuat target pencapaian untuk setiap poin pekerjaan. Beri tanda dan buat deskripsi prestasi apa saja yang sudah Anda capai selama ini. Data ini wajib Anda miliki dan perlu dibawa saat penilaian kinerja.

Jadi, saat bertemu atasan Anda tak perlu "berbusa-busa" menyebutkan prestasi apa yang telah Anda lakukan untuk perusahaan. Cukup sebutkan kontribusi Anda pada satu projek besar yang telah selesai, sehingga si bos menangkap informasi bahwa jobdesk Anda sudah berkembang luas, sehingga perlu penyesuaian tanggungjawab, jabatan, juga kompensasi.

3. Diskusikan Penilaian Kinerja Anda
Biasanya setiap perusahaan memiliki waktu khusus untuk melakukan penilaian kinerja karyawannya, ada yang setahun sekali, ada yang setahun dua kali, ada juga yang tiap tiga bulan sekali.

Mendekati waktu penilaian kinerja Anda, lakukan inisiatif untuk bertemu dengan atasan. Diskusikan dengan atasan rencana-rencana Anda dalam waktu mendatang, terkait dengan performa pekerjaan. Sehingga atasan punya kesempatan untuk menilai prestasi Anda pada titik ini.

4. Realistis
Sebenarnya bernegosiasi soal gaji tak harus menunggu waktu penilaian kinerja. Bila Anda merasa telah banyak berkontribusi pada perusahaan, sah saja minta penyesuaian kompensasi sekarang. Syaratnya, Anda telah mengevaluasi diri secara objektif. Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan adalah kondisi keuangan kantor.

Pengalaman wartawan senior, Andy F.Noya, berikut ini bisa dijadikan inspirasi untuk Anda. "Saat meniti karir saya selalu bekerja keras melebihi tanggung jawab yang diberikan oleh atasan. Pokoknya saya berusaha selalu berprestasi. Sehingga saya berani untuk minta naik gaji.

Bila saat negosiasi naik gaji atasan menolak mengabulkan karena alasan keuangan perusahaan tak memungkinkan, saya berusaha mengerti. Tapi bila atasan menolak padahal kita sudah berprestasi dan secara finansial sebenarnya perusahaan mampu, maka ini saatnya untuk pindah kerja."


Berdasarkan teori John Holland, seperti dijelaskan dalam situs Career Key, umumnya manusia dibedakan dalam 6 tipe kepribadian yaitu Realistic, Investigative, Artistic, Enterprising dan Conventional.

1. Tipe Realistik digambarkan sebagai orang yang memiliki skill bekerja dengan mesin, alat atau binatang. Umumnya menghindari aktivitas sosial seperti mengajar, penyembuhan dan penyuluh. Orang dengan tipe kepribadian seperti ini biasanya melihat diri mereka sebagai pribadi yang praktis, mekanis dan realistis. Contoh pekerjaan dalam lingkup ini adalah engineer, pilot atau petugas polisi.

2. Tipe investigative diuraikan sebagai orang yang gemar dan pandai memecahkan masalah. Mereka biasanya menghindari pekerjaan yang sifatnya memimpin, menjual atau memersuasi orang lain. Tipe ini melihat dirinya sebagai seorang yang presisi, scientific dan intelektual. Contohnya ahli kimia, dokter gigi, physician, ahli matematik.

3. Tipe Artistik suka melakukan aktivitas seni, drama, keterampilan tangan, menulis sastra. Umumnya, tipe ini menghindari aktivitas yang rutin, berulang serta pekerjaan yang sifatnya highly ordered. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang ekspresif, orisinal dan independen. Contohnya, desainer pakaian, penari, komposer, editor buku, dan graphic designer.

4. Tipe Sosial suka menolong sesama serta pandai melakukan kegiatan seperti mengajar, konseling, merawat atau memberi informasi. Mereka biasanya menghindari pekerjaan yang berhubungan dengan mesin, alat atau binatang untuk mencapai suatu maksud. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang suka menolong, bersahabat dan bisa dipercaya. Contohnya guru, konselor, perawat, pekerja sosial.

5. Tipe Enterprising suka memimpin, memengaruhi orang lain dan menjual gagasan. Umumnya menghindari aktivitas yang membutuhkan observasi mendalam dan pemikiran analitis. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang enerjik, ambisius dan bisa bersosialisasi. Contohnya, sales, agen real estate, pengacara, hakim, manajer hotel.

6. Tipe Conventional suka bekerja dengan angka-angka, berkas-berkas dan segala yang serbateratur. Menghindari aktivitas yang tidak terstruktur dan “tidak jelas”. Tipe ini melihat dirinya sebagai pribadi yang teratur dan mengikuti sistem yang sudah baku. Contoh, sekretaris, teller bank.

Nah, Anda termasuk tipe yang mana? (kompas)

Contoh Surat Lamaran Kerja
(sumber)




Manajer Pemasaran 1
Print
Jl. Komando III/56
Karet Setiabudi
Jakarta Selatan 12920

28 Februari, 2007

Yth;
Bpk. Ardi Sanjaya
Vice-President of Sales
PT. Fastron Electronic
Jl. M.H. Thamrin kav. 12 A
Jakarta Selatan
Dengan hormat,

Bersama surat ini saya ingin mengajukan diri untuk bergabung dengan PT. Fastron Electronic, karena latar belakang dan pengalaman saya dalam mengembangkan departemen pemasaran mungkin akan berguna bagi perusahaan ini.

Seperti yang telah dijelaskan dalam resume terlampir, saya telah berkarir di PT. Bakrie Electric selama 10 tahun, dimulai dari tingkat trainee hingga mencapai jabatan Manajer Pemasaran. Setiap tahun saya selalu sukses melakukan peningkatan jumlah nasabah baru, mengelola nasabah yang sudah ada agar tetap menjadi nasabah yang setia, serta membuka kembali pasar yang sebelumnya telah tertutup.

Sebagai manajer pemasaran, saya bertanggung jawab dalam bidang perekrutan, pelatihan dan penyeliaan atas lebih kurang 120 an staf penjualan di Jakarta, serta bertanggung jawab tarhadap penjualan di wilayah Jawa dan Bali.

Saya menantikan kesempatan untuk bertemu Anda, dimana saya akan menjelaskan potensi dan kemampuan diri saya secara lebih terperinci dan mendalam. Saya bisa dihubungi di 021-7756729.

Hormat saya,



Feisal Mustafa

Asah Inner Beauty, Menebar Pesona


Coba perhatikan teman-teman di lingkungan kantor anda, siapa yang memiliki inner beauty? Emangnya gimana sih orang yang punya inner beauty itu? Mereka yang memiliki inner beauty, secara fisik mungkin biasa-biasa saja atau katakanlah nilainya cuma rata-rata, tapi ada pesona lain yang ia tebarkan. Sehingga penampilannya secara keseluruhan terlihat lebih menarik.

Memang tak dapat dipungkiri, pesona pada diri seseorang seringkali bersumber dari fisik. Artinya anda yang berwajah ganteng, cantik, bertubuh proporsional plus ditunjang pakaian dan penampilan yang keren, akan terlihat menarik. Tapi pesona lahir seperti ini akan luntur manakala tidak didukung oleh pesona dari dalam. Pesona dari dalam itu antara lain intelektual dan perilaku menyangkut etiket dan tata krama menghadapi orang lain. Pesona dari dalam inilah yang kerap disebut kharisma atau ‘inner beauty’.

Memang, inner beauty bukan monopoli kaum hawa aja. Coba aja anda lihat mereka cowok cewek yang penampilannya terlihat keren dan oke dari luar, nggak terlihat menarik lagi ketika otaknya ‘adem’ dan kelakuannya ‘nol’. Mungkin cukup sulit ya kalau anda harus menemukan orang yang menarik mulai dari fisik, intelektual dan perilakunya. Mungkin setelah berpikir keras, anda baru bisa menyebutkan satu atau dua nama rekan kantor anda.

Emang sih memoles daya tarik lahir jauh lebih mudah daripada daya tarik batin. Karena memoles daya tarik lahir bisa dilakukan secara instant dan asal mau ‘membayar’. Bagi cewek-cewek yang merasa penampilannya kurang oke, asal rajin ke salon, poles sana poles sini bisa berubah jadi ‘cling’. Begitu juga bagi yang cowok, asal mau ‘ngerawat’ body, misalnya rajin fitness hingga bodynya ‘berisi’ plus dibalut pakaian yang bagus, secara fisik ia akan tampil menarik.

Tapi ternyata menarik secara lahir saja tidaklah cukup untuk membuat anda tampil sebagai sosok yang mempesona. Dalam hal ini bukan berarti cuma mempesona lawan jenis, tapi mempesona setiap orang yang melihat dan berbicara dengan anda. Jika anda ingin tampil sebagai pribadi yang mempesona luar dalam dan lahir batin, anda membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar. Tapi jangan cemas, pada dasarnya, semua orang berpotensi untuk memiliki ‘inner beauty’. Asal anda mau mengasahnya anda akan memiliki ‘inner beauty’ dan tampil sebagai sosok yang lebih mempesona.

Lalu, gimana cara ngasah inner beauty? Menurut para psikolog, pertama-tama yang harus anda lakukan adalah berpikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Berpikir positif diyakini dapat membuat wajah anda lebih bersinar karena apa yang ada di dalam hati dan pikiran anda, akan terpancar di wajah dan mata anda. Makanya jangan sekalipun menyesali kekurangan diri anda. Tapi lebih baik berpikir positif bahwa manusia memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dan hendaknya kelebihan yang ada dapat menutupi kekurangan pada diri anda.

Kemudian asahlah intelektual anda. Dengan wawasan dan pengetahuan yang luas, akan membuat anda memiliki nilai plus di mata rekan-rekan. So pasti anda pun akan terlihat lebih menarik. Selain itu jangan lupa untuk selalu mensyukuri nikmat apapun yang anda peroleh. Karena rasa syukur yang tulus membuat batin anda lebih tentram. Dan ini akan memberi pancaran tersendiri di wajah anda.

Rasa syukur juga membuat anda terhindar dari rasa iri dan dengki. Anda tidak akan merasa ‘keki’ dengan keberhasilan dan kebahagiaan orang lain. Sebaliknya anda akan turut merasa bahagia bila melihat orang lain bahagia. Dan biasakanlah untuk mengulurkan bantuan bagi orang yang membutuhkan. Tentu saja anda harus melakukannya dengan ikhlas.

Hal yang tak kalah penting adalah ‘senyum’. Karena dengan senyum dapat meluluhkan ketegangan jiwa anda. Percaya deh senyum yang tulus tanpa kesan ‘terpaksa’ akan membuat wajah anda lebih bersinar. Ya, pada intinya semua memang harus anda lakukan dengan 'tulus'. Karena apa? karena kesan yang tertangkap oleh kasat mata kadang menipu. Senyum, sikap, kata-kata, perilaku, perhatian, bantuan dan bahasa tubuh masih tergolong 'outer beauty'. Artinya semua hal yang baik tersebut kadang hanya di luar saja. Banyak orang yang melakukannya hanya untuk mencapai kepentingan pribadinya. Padahal di lubuk hatinya ia tidak sebaik di luar. Istilah ngetopnya cuma 'jaim' atau 'jaga image'.

Sedangkan 'inner beauty' mengandung pengertian yang lebih dalam, lebih dari sekedar senyum ramah dan bahasa yang santun. Di baliknya ada ketulusan yang sesungguhnya, tanpa sikap dibuat-buat dan nggak ada pamrih terselubung. Tapi ingat, tetap aja penampilan fisik harus anda perhatikan. Kalau perilaku anda baik, pengetahuan dan wawasan anda oke tapi kalau anda jarang mandi, badan loyo, dan pakaian acak-acakan sama aja bohong.

So, buruan deh asah 'inner beauty' anda, en siap-siap aja menjadi sosok yang mempesona di lingkungan kantor atau di lingkungan manapun anda berada. (GCM/Astaga!)

BAGAIMANA MEMBERIKAN PENDIDIKAN
UNTUK ANAK-ANAK ANDA?


Mempertimbangkan pendidikan anak-anak sama dengan mempersiapkan generasi yang akan datang. Hati seorang anak bagaikan sebuah plat fotografik yang tidak bergambar apa-apa, siap merefleksikan semua yang ditampakkan padanya. Warisan alami yang dibawa setiap jiwa ke bumi; hampir semua sikap buruk yang diperlihatkan manusia apa adanya merupakan apa-apa yang didapatkan setelah mereka dilahirkan kebumi. Ini menunjukkan bahwa kebaikan itu bersifat alami sementara kejahatan tidak alami.

Berfikir luas tentang kehidupan yang berkaitan dengan anak bukan hal yang mudah. Namun kita harus ingat bahwa orang dewasa sering menyepelekan kapasitas pikiran seorang anak, yang sebetulnya seringkali lebih berkeinginan untuk mengerti dan lebih mampu memahami sesuatu daripada seorang dewasa. Meskipun Anda tidak bisa memulai pendidikan anak dengan subyek yang mendalam, anda dapat selalu menyimpan desain besar yang Anda lihat dan ingin Anda raih dihadapan Anda.

Ada kesalahan terbesar pendidkan modern, dengan segala metode melatih anak yang mutakhir, adalah telah kehilangan sesuatu yang paling penting, yaitu: pelajaran tentang sifat tidak mementingkan diri sendiri. Orang mungkin berfikir bahwa seseorang yang tidak mementingkan diri sendiri tidak akan mampu untuk menjaga kepentingan hidupnya sendiri; akan tetapi dalam kenyataan nampaknya tidak demikian. Orang yang mementingkan dirinya sendiri mengecewakan orang lain dan pada akhirnya merugikan dirinya sendiri. Manusia itu bebas, saling tergantung satu dengan yang lainnya, dan kebahagiaan setiap orang tergantung pada kebahagiaan semuanya. Pelajaran inilah yang harus dipelajari orang-orang sekarang sebagai pelajaran pertama sekaligus terakhir.

Manusia merupakan hasil seluruh ciptaan, sumber keindahan yang nyata. Tujuan penciptaan adalah keindahan. Oleh karena itu, jelas bahwa tujuan hidup adalah untuk berkembang ke arah keindahan. Alam, dalam semua aspeknya yang beraneka, berkembang menuju keindahan. Oleh karena itu, jelas bahwa tujuan hidup adalah untuk berkembang ke arah keindahan. Dalam mendidik anak, pertimbangan pertama haruslah bahwa benih keindahan ditebarkan dalam hati mereka. Saat tanaman itu tumbuh dia harus dirawat dengan sabar. Kesuburan tanaman itu menjadi kebanggaan orang yang menanamnya sehingga perkembangan anak merupakan tanggung jawab orang tuanya. Orang tua harus belajar untuk menjadi contoh bagi anak-anak mereka. Tidak ada teori yang dapat mendatangkan pengaruh jika tidak disertai praktik. Wajar jika orang tua berharap anak-anak mereka berbeda dan lebih baik dari mereka.

Pelajaran pertama yang dibutuhkan seorang anak adalah menyelaraskan pemikiran, perkataan, dan tindakannya. Segala hal dalam kehidupan ini, lahir-batin, luar-dalam saling bereaksi. Oleh karena itu, sedikit pengetahuan tentang nada dan irama penting di awal pendidikan anak. Anak harus diajari unsur-unsur musik mengenai pola titi nada yang akan menghubungkannya dengan teman-teman, dengan orang-orang yang belum ia kenal, dengan orang tuanya, ketika bermain atau berada di satu meja yang sama; dalam kondisi yang bervariasi ia harus bisa merasakan pola titi nada berbeda. Anak harus diajari bagaimana membuat pilihan kata-kata saat berbicara kepada orang-orang yang berlainan, kepada orang asing, kepada teman-temannya, kepada pelayan dirumah, membuat suara lebih keras atau lebih lembut harus dilakukan dengan pemahaman. Seorang anak harus diajari untuk berbicara dan bertindak sesuai dengan kondisi yang berlaku pada saat itu. Tertawa pada saatnya tertawa, serius pada saat keseriusan dibutuhkan. Dalam segala hal yang dilakukannya, ia harus mempertimbangkan dan memikirkan kondisi yang ada.

Pikiran anak lebih aktif daripada orang dewasa, untuk dua alasan. Yang pertama, pikiran anak tumbuh dengan energi yang besar, yang membuatnya aktif selama masa pertumbuhannya, karena itu anak selalu tidak tenang baik dalam pikiran maupun dalam tindakan. Seorang anak di satu ruangan dapat membuat orang merasa ada seratus anak di sana. Anak tidak pernah diam, ia senang menggunakan mental dan energi fisiknya dengan berbagai cara sepanjang waktu.

Untuk menjadi perhatian agar pendidikan untuk anak-anak harus dipertimbangkan dari lima sudut pandang yang berbeda: fisik, mental, moral, sosial, dan spiritual. Jika satu sisi berkembang dan sisi lainnya tidak, secara alami anak akan menunjukkan beberapa kekurangan dalam perkembangannya.

Dengan demikian, pemerintah sudah pasti bertanggung jawab atas pendidikan bagi masyarakat. Pendidikan ini harus disusun sedemikian rupa sehingga baik orang miskin maupun kaya memiliki kesempatan yang sama dalam sebuah pembelajaran yang terdiri dari lima spek pendidikan yang disebut di atas. Ketika pembelajaran ini selesai, anak-anak bisa mengambil profesi apapun yang mereka sukai. Jika mereka menginginkan pendidikan lebih lanjut mereka bisa mendapatkannya dengan harta mereka sendiri jika mereka mampu (atau bantuan pendidikan yang bisa didapatkan dari pemerintah). Namun pendidikan yang penting harus diberikan kepada setiap anak oleh masyarakat. Pembelajaran pendidikan bisa diringkas dan dibuat menjadi pembelajaran pendidikan umum; anak tidak hanya harus diajari untuk membaca dan menulis, tapi juga untuk memiliki sebuah gagasan serba bisa dalam hidup dan bagaimana menjalani hidup yang paling baik baginya.

Pendidikan fisik dapat diberikan, bahkan sejak bayi, dengan bantuan musik. Seseorang bayi harus diusahakan untuk menggerakkan tangan dan kakinya ke atas dan ke bawah, dan saat ia tumbuh ia harus diajari untuk melakukannya secara ritmik. Ketika anak tumbuh, saat ia dapat menari dan memainkan beberapa permainan yang berbeda, gerak badan harus diajarkan. Dengan cara seperti ini anak-anak akan diuntungkan, mereka tidak merasa bosan dan menganggap ini sebagai rekreasi.

Di samping itu, makanan yang bersih dan bergizi diperlukan oleh anak saat ia tumbuh. Ia juga harus mendapatkan waktu tidur yang sesuai dengan kebutuhan setiap anak. Bersamaan dengan itu, harus ada waktu yang dipakai untuk beristirahat, dan harus dilakukan dengan cara tertentu sehingga anak yang cendrung untuk selalu aktif akan merasa senang melakukan istirahat.

Seorang anak bagaikan tanaman yang sedang tumbuh. Tidak hanya makanan jasmani yang ia perlukan tapi juga makanan rohani. Makanan rohani yang paling baik adalah dengan mencintai anak dan membalas cintanya. Ia juga harus diajari keseimbangan, untuk menjaga agar emosinya selalu ada dalam batas dan wilayah tertentu. Anak harus diajari menggunakan kasih sayang melalui ungkapan yang manis dalam pemikiran, ucapan, dan tindakannya. Pemberian cinta yang salah akan merusak anak sehingga ia bersifat kasar, sombong, dan acuh tak acuh. Kita tidak boleh berlebihan dalam menunjukkan cinta kita kepada anak-anak.

Anak harus belajar untuk mengenal hubungan dan kewajibannya terhadap semua yang ada disekelilingnya. Kita harus membiarkan ia tahu apa yang diharapkan ayah, ibu, saudara perempuan, dan saudara laki-lakinya dari dirinya; karena mengenal hubungan satu sama lain merupakan tanda karakter manusia yang tidak ada pada binatang. Anak harus mengetahui bahwa ia bertanggung jawab atas semua yang dilakukannya, bukan hanya kepada teman-temannya, tapi juga kepada seseorang yang melihatnya dengan terus menerus; bahwa sesulit apa pun keadilan yang ditegakkan di dunia, nanti ada saat dan tempat di mana keseimbangan keadilan akan menyeimbangkan segalanya. Kematian hanyalah sebuah jembatan yang harus dilalui setiap jiwa dari satu lingkungan ke lingkungan lainnya. Anak harus dikenalkan dan di dekatkan pada sang pencipta alam semesta dan isinya yaitu Allah swt (Tuhan Yang Maha Esa)

Antara Mahasiswa dan Narkoba


Judul: Antara Mahasiswa dan Narkoba
Bahan ini cocok untuk Perguruan Tinggi bagian PENDIDIKAN / EDUCATION.
Nama & E-mail (Penulis): Hugo Warami



Memang tidak dapat kita pungkiri bahwa pilar mahasiswalah yang sukses menjemput bola emas yang digulirkan di era reformasi dengan mengalirkan nurani rakyat serta menghembuskan nafas segar di seluruh nusantara. Pilar ini mampu mengangkat semua yang terpuruk dan menjadikannya sebuah energi baru dalam semua sendi kehidupan bermasyarakat. Mahasiswa pun mendapat sambutan hangat dan simpati dari seluruh rakyat, dan bangsa ini pun masuk tercatat dalam sederetan bangsa-bangsa yang maju dan beradab di era reformasi.

Akan tetapi, jeda yang dialami dalam menikmati hasil perjuangannya belum tuntas, keburu pil pahit di telannya. Nilai setitik, rusak susu sebelanga; Panas setahun dihapuskan hujan sehari, atau siapa makan nangka, yang lain kena getahnya. Mungkin ungkapan-ungkapan ini bisa dialamatkan kepada pilar ini, dengan asumsi bahwa ditengah rimbunnya gerakan sosial mahasiswa, ada sekian mahasiswa yang terhanyut dalam layanan NARKOBA (Narkotika, dan Obat Terlarang). Apakah yang terlarut dalam larutan NAKOBA adalah betul-betul mahasiswa dengan identitas KPM (Kartu Pengenal Mahsiswa) yang jelas, atau mahasiswa gadungan yang demi kepentingan politik tertentu, menyangkut popularitas institusi pendidikan, kelompok (komunitas) dan individu sebagai insan kampus. Pada level ini sulit untuk diprediksi siapa mahasiswa yang sebenar terlibat dalam skandal NARKOBA ini.

Ketika popularitas dan akreditasi institusi tertentu yang unggul, kadang membuat pihak lain kebakaran jenggot untuk terlibat dalam proses pemberian label atau Stigma "Mahasiswa NARKOBA". Belum lagi, ketika proyeksi dan promosi untuk mendapatkan pangkat atau jabatan baru pada institusi tertentu, maka skenario penangkapan "Mahasiswa Narkoba" pun dilakukan, dan skandal lainnya. Walaupun, diakui bahwa satu dari antara sekian yang terlibat dalam gerakan-gerakan moral mahasiwa itu sebagai pemilik, penadah, pengedar atau pemakai. Sulit untuk kita pungkir bahwa hal ini benar terjadi. Tetapi, apakah ini menjadi ukuran untuk memberi label "Mahasiswa NARKOBA"?

Di manakah posisi mahasiswa dalam klasifikasi strata Narkoba dewasa ini? Apakah sebagai pengedar, pemakai, pemilik, atau penadah. Di satu pihak, mahasiswa tidak bekerja. Ia sepenuhnya hidup dari keringat orang tua, saudara, orang lain, atau orang tua asuh yang setiap saat menggajinya ala seorang pegawai negeri atau pegawai swasta. Di pihak lain, mahasiswa juga tidak memegang lesensi terhadap penyuplai biaya hidup selama berpredikat sebagai mahasiwa, sehingga kadang-kadang mencoba-coba segala sesuatu termasuk "NARKOBA". Mahasiswa bukanlah apa-apa, dia hanya bagian dari kehidupan sosial yang tergabung dalam kumpulan anak-anak terdidik dari berbagai golongan pendapatan orang tua yang berbeda. Posisi mahasiswa belum bisa ditentukan dan tidak tahu kapan akan berakhir, karena mereka belum memasuki kehidupan ekonomi yang sesungguhnya sebagai proses akhir dari belajar.

Kedudukan yang mengambang itu membuat mahasiswa menjadi sasaran empuk bagi semua pihak yang memiliki kepentingan dengan penyedia jasa layanan NARKOBA, baik sebagai pemilik, penadah, pengedar atau pemakai. Beragam pendapat yang akan muncul bila melihat kehidupan kaum terpelajar seperti ini.

Pilar mahasiswa yang getol mengkritisi berbagai fenomena yang timbul disekitarnya, kadang-kadang terbuai oleh penyedia jasa layanan NARKOBA. Organisasi mahasiswa ini sering impoten ketika berurusan dengan persoalan-persoalan seperti ini. Ketika bergerak maju, berhadapan dengan sesama aktivis mahasiswa, ketika bergerak mundur berhadapan dengan sesama aktivis dan masyarakat. Harus diakui bahwa dunia kampus bukanlah sebuah industri jasa yang menyediakan mahasiswanya sebagai pemilik, penadah, pengedar atau pemakai, namun rantai layanan NARKOBA ini telah masuk dan merajut dalam sendi-sendi pendidikan.

Pada tataran kondisi yang redup ini? Kaum intelektual sedang dimana? apakah yang dapat diperbuat sebagai bemper terdepan di era reformasi ini? Pilar mahasiswa harus mengkritisi tanpa ampun sikap tiap pribadi mahasiswa yang enggan menggabungkan diri dengan gerakannya lagi. Pilar mahasiswa harus menggunakan segala macam cara yang dikuasainya untuk memohon pengertian atau mengungkapkan peringatan-peringatan keras-lunak, tajam-lembut, agar pemahaman itu dapat menancap dalam-dalam di kepala dan hati mahasiswa bahwa hanya ada satu tekad "Berantas NARKOBA".

Pilar mahasiswa harus sanggup mengangkat semua persoalan menyangkut kepentingan rakyat secara umum dan harus terus diperkenalkan kepada kelompok mahasiswa di dalam kampus. Mahasiswa juga haruslah menjadi kelompok yang terdepan mempropagandakan dan melancarkan aksi-aksi massa pada setiap kesempatan, walau sekecil apapun, yang dapat dipergunakan untuk menunjukkan watak sejati dalam membendung bandar-bandar NARKOBA. Dan harus pula menjadi yang pertama untuk mempromosikan bahwa "Kampus Bebas Narkoba" kepada gerakan mahasiswa di kampus-kampus lain, dan mendorong terbentuknya satu penyatuan konsep di tingkatan yang lebih luas. Singkat kata, mahasiswa haruslah menjadi pelopor sejati dalam memberantas NARKOBA, dan bukan hanya sebagai penonton tanda kutip: "pemilik, penadah, pengedar atau pemakai".

*) Penulis adalah mantan aktivis mahasiswa, sekarang berdomisili di Bali